Kolaborasi Strategis, Kalista Nusa Armada Perkuat Elektrifikasi Transjakarta dengan Pasokan Bus Listrik Baru

seriale-turcesti.biz – Di tengah upaya agresif Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan transportasi publik ramah lingkungan, PT Kalista Nusa Armada (Kalista) muncul sebagai mitra kunci dalam percepatan elektrifikasi armada Transjakarta. Pada 4 Desember 2025, Direktur Utama Kalista, Albert Aulia Ilyas, mengungkapkan kesiapannya untuk memasok hingga 20–25 persen dari total kebutuhan bus listrik Transjakarta hingga 2030, termasuk penambahan 200 unit pada 2025. Kolaborasi ini bukan hanya soal angka, tapi langkah konkret menuju target 10.000 bus listrik di Jakarta, sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 dan Keputusan Gubernur Nomor 1053 Tahun 2022. Dengan data operasional yang sudah membuktikan efisiensi hingga 73 persen, inisiatif ini berpotensi kurangi emisi karbon secara signifikan sambil hemat biaya operasional.

Latar Belakang Elektrifikasi Transjakarta: Dari 300 ke 10.000 Unit

Transjakarta saat ini mengoperasikan 300 unit bus listrik, yang telah menempuh total 3,3 juta kilometer sejak Desember 2023—capaian yang menunjukkan keandalan kendaraan listrik (EV) di medan perkotaan Jakarta. Penambahan 200 unit pada 2025 akan membawa total menjadi 500 unit, sebagai bagian dari rencana jangka panjang mencapai 100 persen armada listrik pada 2030. Gubernur DKI Pramono Anung menekankan, “Penambahan ini bukti nyata komitmen kami untuk transportasi berkelanjutan,” dalam pernyataannya Juli 2025 saat peresmian Koridor 1W Blok M–Ancol yang sepenuhnya listrik.

Sebelumnya, Transjakarta telah tambah 22 unit dari operator Bianglala Metropolitan (BMP) pada November 2025, dan 90 unit Golden Dragon dari PT Sinar Armada Globalindo (SAG) pada Februari 2025. Namun, kebutuhan akan pasokan stabil dan efisien mendorong kolaborasi dengan Kalista, anak usaha Indika Energy yang spesialisasi di Fleet-as-a-Service (FaaS).

Peran Kalista: Dari Uji Coba ke Pasokan Massal

Kalista, yang telah sukses uji coba 26 unit bus listrik untuk Transjakarta dan Damri sejak 2023, kini siap skalakan kontribusinya. Melalui model FaaS, Kalista tak hanya suplai kendaraan, tapi juga ekosistem lengkap: baterai, stasiun pengisian daya, dan pemeliharaan. Pada Mei 2025, mereka uji coba bus listrik rute Jakarta–Yogyakarta selama sebulan, tempuh jarak ribuan kilometer tanpa kendala signifikan.

Albert Aulia Ilyas menegaskan, “Kami siap suplai berapa pun jumlah yang dibutuhkan Transjakarta tahun depan—intinya, Kalista berkomitmen percepat penetrasi EV di transportasi publik.” Saat ini, Kalista punya armada 86 unit, termasuk 60 unit baru yang siap distribusi untuk Transjakarta dan Damri. Kolaborasi ini juga dukung target DKI tambah 205 unit bus listrik pada 2025 untuk ganti armada lama.

Manfaat Lingkungan dan Ekonomi: Data yang Bicara

Studi lapangan Kalista tunjukkan penghematan biaya energi hingga 73 persen dan penurunan emisi 38 persen untuk armada Transjakarta. Di Medan, efisiensi capai 79 persen, bukti EV komersial tak hanya hijau tapi juga hemat. Dengan tambahan 200 unit, Transjakarta perkirakan kurangi emisi setara 1.500 ton CO2 per tahun, sejalan target Net Zero Emission 2050.

Ekonomis, FaaS Kalista hilangkan beban modal awal bagi operator—biaya operasional turun 50–70 persen dibanding diesel. Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph bilang, “Penambahan ini perkuat cakupan layanan hingga 90 persen, terutama feeder ke wilayah pinggiran.”

Meski menjanjikan, tantangan seperti infrastruktur charging dan rantai pasok baterai masih ada. Kalista atasi dengan bangun 6 stasiun pengisian di Jakarta. Pada 2027, target 50 persen armada listrik; 2030, full EV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *