JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Thailand baru saja menandatangani kontrak pembelian sistem pertahanan udara dan rudal Barak MX buatan Israel Aerospace Industries (IAI) senilai sekitar 3,44 miliar baht Thailand (setara dengan sekitar Rp 1,7 triliun dengan kurs terkini). Pengadaan ini menjadi langkah strategis penting bagi Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) untuk meningkatkan perlindungan pangkalan militer dan wilayah udara nasional, terutama di tengah ketegangan perbatasan yang memanas dengan Kamboja sepanjang tahun 2025.
Apa Itu Sistem Barak MX?
Barak MX adalah sistem pertahanan udara modular dan berbasis jaringan (network-centric) yang dikembangkan oleh IAI. Sistem ini mampu menangkal berbagai ancaman udara, termasuk:
- Pesawat tempur dan helikopter
- Drone (UAV) dan loitering munitions
- Rudal jelajah
- Rudal balistik taktis jarak pendek hingga menengah
Sistem ini menggunakan tiga jenis interceptor utama:
- Barak MR (jangkauan hingga 35 km)
- Barak LR (hingga 70 km)
- Barak ER (hingga 150 km)
Barak MX telah terbukti dalam pertempuran nyata, termasuk saat operasi Israel menangkal serangan rudal Iran pada Juni 2025. Kontrak dengan Thailand mencakup satu baterai lengkap Barak MX, termasuk radar multi-misi, peluncur, pusat komando, kendaraan pengisian ulang rudal, serta dukungan logistik.
Konteks Pengadaan di Tengah Ketegangan Perbatasan
Pengadaan ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah konflik bersenjata singkat namun intens antara Thailand dan Kamboja pada Juli 2025, yang dipicu oleh sengketa wilayah perbatasan di sekitar kuil kuno Prasat Ta Muen Thom dan Prasat Ta Krabey. Konflik tersebut melibatkan pertempuran darat, artileri, dan serangan udara, menyebabkan puluhan korban jiwa serta pengungsian ratusan ribu warga sipil.
Meski sempat dicapai gencatan senjata pada Oktober 2025 (dibantu mediasi AS dan Malaysia), ketegangan kembali memuncak pada akhir 2025 dengan bentrokan baru di wilayah perbatasan. Kamboja telah memperkuat kemampuan militernya dengan senjata buatan China seperti sistem roket PHL-03 (jangkauan 130 km), sementara Myanmar dan negara tetangga lain juga mengoperasikan rudal jarak jauh. Di sinilah Barak MX menjadi solusi ideal bagi Thailand untuk menambah lapisan pertahanan udara menengah-tinggi yang selama ini masih lemah.
Dampak Strategis bagi Thailand
- Peningkatan Keamanan Nasional — Barak MX akan melindungi pangkalan udara utama seperti U-Tapao, Korat, dan Ubon Ratchathani, serta wilayah strategis seperti Eastern Economic Corridor.
- Kerja Sama Israel-Thailand — Ini memperkuat hubungan pertahanan jangka panjang antara kedua negara, termasuk produksi lokal komponen dan pemeliharaan melalui Thai Aviation Industries.
- Potensi Ekspansi — Angkatan Darat dan Laut Thailand juga sedang mengevaluasi Barak MX untuk digunakan di kapal perang dan unit darat, sehingga membentuk jaringan pertahanan udara terpadu nasional.
Dengan nilai kontrak sekitar Rp 1,7 triliun, pengadaan ini menunjukkan prioritas Thailand untuk modernisasi militer di tengah ancaman regional yang semakin kompleks. Barak MX diharapkan mulai beroperasi penuh dalam beberapa tahun ke depan, memberikan Thailand keunggulan pertahanan udara di kawasan ASEAN.
