JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Sebuah insiden tragis terjadi di Montenegro hari ini ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan secara brutal di kota Cetinje, menewaskan 10 orang, termasuk dua anak-anak, sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh pihak berwenang. Insiden ini menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah negara kecil di Balkan tersebut.
Menurut laporan awal dari kepolisian Montenegro, pelaku, yang diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 34 tahun, memulai aksinya setelah perselisihan domestik di rumahnya. Ia diduga menembak dua anak dan seorang wanita yang diyakini sebagai anggota keluarganya sebelum keluar rumah dan menembak secara acak di lingkungan sekitarnya.
“Korban tewas termasuk dua anak di bawah usia 12 tahun dan beberapa warga sipil yang berada di dekat lokasi kejadian,” ujar juru bicara kepolisian dalam pernyataan resminya. Selain korban tewas, enam orang lainnya dilaporkan terluka, termasuk seorang petugas polisi yang sedang bertugas.
Pihak berwenang Montenegro telah mengamankan lokasi kejadian dan sedang menyelidiki motif di balik serangan ini. Pelaku dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan polisi, tetapi belum ada informasi lebih lanjut mengenai latar belakang atau kondisi mentalnya sebelum kejadian.
Presiden Montenegro, Jakov Milatović, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mengutuk keras aksi kekerasan ini. “Ini adalah hari yang sangat kelam bagi negara kita. Kami akan memastikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka,” ujarnya.
Warga Cetinje yang masih terguncang menggelar doa bersama untuk mengenang para korban. Pemerintah setempat juga menetapkan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam insiden tragis ini.
Penembakan massal jarang terjadi di Montenegro, sebuah negara kecil dengan populasi sekitar 620.000 orang. Tragedi ini mengejutkan masyarakat lokal dan internasional, memicu seruan untuk langkah-langkah yang lebih ketat dalam mengendalikan kepemilikan senjata di wilayah tersebut.