84 WNI Korban Online Scam di Myanmar Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Sebanyak 84 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sindikat penipuan online (online scam) di Myanmar akhirnya tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat malam, 1 Maret 2025. Para korban ini sebelumnya berhasil diselamatkan dari wilayah konflik di Myanmar dan menjalani proses pemulangan yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia.

Proses Evakuasi dan Pemulangan

Proses penyelamatan para WNI ini tidak mudah mengingat mereka terjebak di pusat-pusat penipuan online yang dikelola oleh sindikat internasional. Mereka dieksploitasi untuk bekerja sebagai operator scam, menipu korban dari berbagai negara. Setelah berhasil dibebaskan, mereka terlebih dahulu dibawa ke Thailand sebelum akhirnya diterbangkan ke Indonesia.

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, mereka disambut oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), serta pihak terkait lainnya. Para korban langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan pendataan sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Upaya Pemerintah dalam Melindungi WNI

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa pemerintah masih terus berupaya memulangkan ratusan WNI lainnya yang masih terjebak dalam sindikat penipuan online di Myanmar. Selain itu, Kemlu juga berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan proses hukum terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas eksploitasi ini.

“Ini bukan pertama kalinya WNI menjadi korban penipuan kerja di luar negeri. Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan di luar negeri, terutama yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan,” ujar Judha.

Maraknya Sindikat Penipuan Online di Asia Tenggara

Kasus penipuan online yang melibatkan WNI bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan orang dari berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tertipu oleh iklan pekerjaan palsu yang menjanjikan gaji besar di luar negeri. Faktanya, mereka malah dipaksa bekerja di pusat-pusat penipuan dengan kondisi kerja yang tidak manusiawi.

Sejumlah negara, termasuk Indonesia, Thailand, dan China, kini bekerja sama untuk memberantas jaringan ini. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus melindungi warganya serta meningkatkan kesadaran akan bahaya sindikat kejahatan siber internasional.

Imbauan bagi Masyarakat

Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mencari pekerjaan di luar negeri. Disarankan agar calon pekerja migran memastikan bahwa mereka melalui jalur resmi yang diawasi oleh BP2MI dan Kementerian Tenaga Kerja. Selain itu, jika menemukan indikasi penipuan, masyarakat dapat segera melapor ke pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan terhadap modus penipuan kerja yang semakin canggih. Upaya penyelamatan terhadap para korban masih terus dilakukan, dan pemerintah berjanji untuk memberikan perlindungan maksimal bagi WNI yang berada dalam bahaya di luar negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *