JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, berencana bertemu dengan pimpinan Palestina untuk membahas evakuasi sekitar 1.000 warga Gaza yang terdampak konflik. Rencana ini merupakan bagian dari upaya kemanusiaan Indonesia untuk membantu korban perang, khususnya mereka yang terluka, mengalami trauma, dan anak-anak yatim piatu. Prabowo menegaskan bahwa evakuasi ini bersifat sementara, bukan relokasi permanen, dan warga Gaza akan kembali ke wilayah mereka ketika situasi memungkinkan.
Dalam kunjungannya ke lima negara Timur Tengah—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania—Prabowo mencari dukungan untuk rencana ini. Ia menegaskan bahwa evakuasi hanya akan dilakukan jika semua pihak, termasuk pemerintah Palestina, memberikan persetujuan. Indonesia siap mengirim pesawat untuk mengangkut warga Gaza, dengan fokus pada bantuan medis dan pemulihan. “Kami ingin meringankan penderitaan rakyat Palestina,” ujar Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya, Turki, pada 11 April 2025.
Meski mendapat dukungan dari beberapa anggota DPR, rencana ini menuai kekhawatiran. Sebagian pihak, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), memperingatkan agar Indonesia tidak terjebak dalam agenda yang dapat melemahkan posisi Palestina. Mereka menekankan pentingnya menjaga komitmen terhadap kemerdekaan Palestina.
Indonesia, sebagai negara nonblok dengan populasi Muslim terbesar, memiliki posisi strategis untuk memfasilitasi dialog kemanusiaan. Prabowo menegaskan bahwa langkah ini mencerminkan tanggung jawab Indonesia di panggung global. Konsultasi dengan pimpinan Palestina diharapkan dapat memastikan teknis evakuasi yang transparan dan sesuai dengan kebutuhan rakyat Gaza.
