Prabowo Dukung Optimalisasi Dana Umat: Menag Nasaruddin Umar Siap Bangkitkan “Raksasa yang Tidur”

JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemberdayaan dana umat melalui pembentukan Lembaga Pengelola Dana Umat (LPDU). Gagasan ini menjadi salah satu prioritas dalam rangka mengoptimalkan potensi dana sosial keagamaan yang selama ini belum tergarap secara maksimal. Menteri Agama (Menag) Prof. KH. Nasaruddin Umar menyebut potensi dana umat sebagai “raksasa yang sedang tidur” yang siap dibangkitkan untuk kemakmuran umat dan bangsa.

Latar Belakang Gagasan LPDU

Gagasan pembentukan LPDU muncul setelah Presiden Prabowo menerima paparan dari Menag Nasaruddin Umar tentang potensi dana umat, terutama saat acara penyaluran zakat istana pada Ramadhan 2025. Presiden Prabowo langsung menyetujui ide ini dan bahkan berencana membangun gedung khusus di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat (eks Kedutaan Besar Inggris). Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyebut gagasan ini sebagai “luar biasa” dan akan disambut baik oleh umat Islam.

LPDU dirancang sebagai lembaga yang menghimpun berbagai jenis dana sosial keagamaan, seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, hibah, wasiat, kurban, akikah, hingga dana nazar dan kafarat. Potensi dana ini sangat besar—zakat saja diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah per tahun, meski baru terealisasi sekitar Rp41 triliun. Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa dana ini bisa menjadi kekuatan ekonomi umat jika dikelola secara profesional, transparan, dan terintegrasi.

Kata Menag: “Bangkitkan Raksasa yang Tidur”

Dalam berbagai kesempatan, Menag Nasaruddin Umar mengibaratkan potensi dana umat sebagai “raksasa yang sedang tidur”. Ia menyatakan, “Setelah kami menyampaikan, memaparkan, pundi-pundi umat kita yang selama ini bagikan raksasa yang sedang tidur. Nah, kita akan mencoba untuk membangkitkan potensi ini.”

Menag juga menegaskan bahwa LPDU tidak hanya untuk umat Islam, melainkan bisa menjadi model pemberdayaan lintas agama. Kementerian Agama sedang menyiapkan regulasi, koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), dan mekanisme digital agar pengelolaan dana lebih akuntabel. Program ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya pemberdayaan ekonomi umat dan pengentasan kemiskinan.

Dukungan Luas dan Harapan ke Depan

Banyak pihak menyambut baik inisiatif ini. Baznas mendukung karena akan menggali potensi dana umat secara lebih luas. Wapres Ma’ruf Amin menilai ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat solidaritas umat. Kemenag juga menargetkan sinergi dengan pesantren, masjid, dan rumah ibadah lainnya agar dana dapat dimanfaatkan untuk program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi berkelanjutan.

Dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo, LPDU diharapkan menjadi terobosan besar dalam menggerakkan ekonomi umat. Ini bukan hanya soal mengumpulkan dana, tapi juga membangun sistem yang transparan dan berdampak nyata bagi masyarakat. “Kita bisa menjadikan potensi ini sebagai kekuatan besar dalam menggerakkan ekonomi umat,” pungkas Menag Nasaruddin Umar.

Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan inklusif melalui pemberdayaan berbasis nilai-nilai keagamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *