JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Industri otomotif Korea Selatan terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam adopsi kendaraan ramah lingkungan. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah mobil hibrida terdaftar di negara tersebut hampir mencapai angka dua juta unit, menandakan peningkatan minat yang pesat terhadap kendaraan yang lebih efisien bahan bakar dan ramah lingkungan.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kementerian Perhubungan dan Infrastruktur Korea Selatan, pada akhir tahun 2024, total kendaraan hibrida yang terdaftar di negara ini diperkirakan telah mencapai 1,9 juta unit. Angka ini menunjukkan lonjakan yang signifikan dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, di mana jumlah kendaraan hibrida masih tergolong rendah.
Peningkatan pesat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah yang mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti insentif pajak dan subsidi untuk pembelian mobil hibrida. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil turut mempercepat transisi ke kendaraan yang lebih hijau.
Korea Selatan, yang merupakan rumah bagi beberapa produsen mobil terkemuka seperti Hyundai, Kia, dan Samsung, kini menjadi salah satu pasar terbesar untuk kendaraan hibrida di Asia. Perusahaan-perusahaan ini juga terus mengembangkan teknologi hibrida dan kendaraan listrik (EV), dengan tujuan untuk mendominasi pasar global kendaraan ramah lingkungan.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa masyarakat Korea Selatan semakin sadar akan pentingnya beralih ke kendaraan yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan. Kami juga berkomitmen untuk terus memperkenalkan inovasi dan meningkatkan infrastruktur pengisian daya untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik dan hibrida,” ujar seorang perwakilan dari Hyundai Motors.
Selain kebijakan pemerintah, semakin banyak konsumen yang memilih kendaraan hibrida karena efisiensi bahan bakarnya yang lebih baik dan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil konvensional. Banyak model hibrida yang kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau, membuatnya semakin diminati oleh berbagai kalangan.
Namun, meskipun jumlah kendaraan hibrida terus berkembang, Korea Selatan tetap menghadapi tantangan besar dalam transisi menuju mobil listrik sepenuhnya. Masalah seperti keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan harga mobil listrik yang relatif tinggi masih menjadi hambatan bagi banyak konsumen.
Dengan tren yang terus berkembang ini, Korea Selatan diprediksi akan terus menjadi pemain utama dalam pasar kendaraan ramah lingkungan, mendorong industri otomotif global menuju era baru yang lebih berkelanjutan.