JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Bishkek – Pemerintah Kirgistan secara resmi mengumumkan rencana mengganti lagu kebangsaan nasional mereka. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya mendefinisikan ulang identitas nasional yang lebih mandiri dan lepas dari pengaruh masa lalu Uni Soviet.
Lagu kebangsaan Kirgistan saat ini, yang diadopsi setelah kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1992, dinilai oleh sebagian kalangan masih memiliki nuansa lirik dan komposisi musikal yang erat kaitannya dengan semangat Soviet. Presiden Kirgistan, Sadyr Japarov, menyebut pergantian ini sebagai bagian dari “pembersihan simbolik” untuk memperkuat jati diri bangsa yang merdeka dan berdaulat sepenuhnya.
Komite budaya nasional Kirgistan telah membentuk tim seniman, sejarawan, dan komposer untuk menciptakan lagu kebangsaan baru yang mencerminkan warisan budaya lokal, nilai-nilai tradisional, dan semangat rakyat Kirgistan. Proses seleksi terbuka juga direncanakan agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam pemilihan lagu baru.
Langkah ini menuai beragam respons dari publik. Sebagian mendukung, menganggapnya sebagai simbol penting bagi generasi muda Kirgistan untuk membangun identitas nasional yang lebih kuat. Namun, ada pula yang mengkritik, menganggap pergantian ini tidak mendesak dan bisa menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.
Kirgistan bukan negara pertama dari bekas republik Soviet yang berupaya “menanggalkan jejak Moskow.” Negara-negara seperti Ukraina, Georgia, dan Kazakhstan sebelumnya juga telah mengubah simbol-simbol negara, termasuk lagu kebangsaan, sebagai bentuk emansipasi budaya dan politik.
Perubahan lagu kebangsaan ini menjadi langkah penting bagi Kirgistan untuk menegaskan kedaulatan identitas di tengah dinamika geopolitik Asia Tengah yang terus berkembang.