Fujian, Tonggak Baru Kekuatan Laut China, Kapal Induk Ketiga yang Saingi Kemampuan AS

JAKARTA, seriale-turcesti.biz – China resmi mengoperasikan kapal induk ketiganya, Fujian (Type 003), dalam upacara megah di Pangkalan Angkatan Laut Sanya pada 5 November 2025. Hadir langsung Presiden Xi Jinping, yang naik ke atas kapal untuk inspeksi dan mendengarkan briefing tentang kemampuan tempur, Fujian menandai era baru modernisasi militer Beijing. Dengan dek penerbangan datar dan sistem katapel elektromagnetik (EMALS) canggih, kapal ini dirancang untuk membawa lebih banyak jet tempur berbobot berat, menyaingi kapal induk kelas Ford milik AS. Analis militer global melihatnya sebagai langkah ambisius China untuk proyeksi kekuatan ke samudra biru, di tengah ketegangan di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.

Latar Belakang Pembangunan: Dari Konstruksi 2017 Hingga Uji Laut Intensif

Konstruksi Fujian dimulai pada Maret 2017 di Galangan Kapal Jiangnan, Shanghai, dan diluncurkan pada Juni 2022. Berbeda dengan dua kapal induk sebelumnya—Liaoning (diperoleh dari Ukraina) dan Shandong (desain lokal berdasarkan model Rusia)—Fujian sepenuhnya dirancang dan dibangun di China. Prosesnya memakan waktu sekitar 104 bulan hingga pengoperasian, termasuk sembilan uji laut sejak 2024.

Puncak uji laut kesembilan pada September 2025 menampilkan peluncuran sukses J-15T, J-35 stealth fighter, dan KJ-600 pesawat peringatan dini dari dek Fujian. Xi Jinping disebut secara pribadi memutuskan penggunaan EMALS, yang melewati sistem katapel uap konvensional untuk efisiensi lebih tinggi. Upacara pengoperasian dihadiri lebih dari 2.000 perwakilan Angkatan Laut China (PLAN), dengan Xi menyerahkan bendera kapal dan memuji pilot sebagai “pahlawan”.

Spesifikasi Teknis: Lebih Besar, Lebih Kuat, dan Lebih Canggih

Fujian adalah kapal induk konvensional (bukan nuklir) terbesar yang dibangun China, dengan displacement 80.000 ton—lebih besar dari Liaoning (60.000 ton) dan Shandong (66.000 ton). Panjangnya 316 meter, lebar 73 meter, dan mampu mengangkut hingga 50-60 pesawat, termasuk:

  • Jet Tempur: J-15 (varietas standar dan T), J-35 (stealth).
  • Pesawat Pendukung: KJ-600 (early warning), Z-20 helikopter.
  • Sistem Peluncuran: EMALS memungkinkan peluncuran simultan lebih banyak pesawat dengan muatan penuh, tanpa ramp ski-jump seperti pendahulunya.

Berikut perbandingan singkat dengan kapal induk utama dunia:

Kapal Induk Negara Displacement (ton) Sistem Peluncuran Status Operasional
Fujian (Type 003) China 80.000 EMALS (Elektromagnetik) Baru dioperasikan (2025)
Gerald R. Ford AS 100.000 EMALS Operasional (2017)
Shandong (Type 001A) China 66.000 Ski-jump Operasional (2019)
Queen Elizabeth Inggris 65.000 Ski-jump Operasional (2017)

Fujian bergabung di bawah Komando Teater Selatan PLAN, beroperasi bersama Shandong dan kapal serbu amfibi Type 075. Kecepatan maksimal 31 knot dan jangkauan 8.000 mil laut membuatnya ideal untuk misi jarak jauh.

Perbandingan dengan AS: Saingan Serius di Pasifik

Fujian menandai China sebagai negara kedua di dunia yang mengoperasikan kapal induk EMALS setelah AS, yang debut di USS Gerald R. Ford (2017). Meski lebih kecil, Fujian menawarkan kemampuan serupa: peluncuran pesawat lebih efisien, mengurangi keausan dan meningkatkan operasi dek penuh. Laporan Pentagon 2024 menyebut Fujian akan tingkatkan kekuatan serang grup kapal induk China, termasuk perang elektronik dan anti-kapal selam.

Namun, AS tetap unggul dengan 11 kapal induk nuklir dan pengalaman operasional puluhan tahun. China fokus pada “navy biru” untuk lindungi kepentingan global, seperti Jalur Sutra Maritim. Analis seperti Song Zhongping bilang, “China perlu hadir secara global untuk lindungi aset luar negeri.” Reaksi AS: Pentagon anggap China “pesaing tunggal yang bisa ubah tatanan internasional”.

Implikasi Strategis: Dari Laut China Selatan hingga Rantai Pulau Kedua

Pengoperasian Fujian perkuat posisi China di wilayah rawan konflik. Dekat Taiwan (Fujian dinamai provinsi berhadapan dengan pulau itu), kapal ini tingkatkan kemampuan intimidasi tanpa bergantung basis darat. Di Laut China Selatan, ia dukung klaim teritorial melawan Filipina, Vietnam, dan sekutu AS.

Jepang khawatir: Menteri Kabinet Minoru Kihara sebut China “perkuat militer tanpa transparansi” dan siap respons “tenang tapi tegas”. Australia catat latihan tembak PLAN di Tasman Sea. China rencanakan kapal induk keempat (mungkin nuklir), targetkan armada “kelas dunia” pada 2049.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski canggih, Fujian butuh waktu integrasi: pelatihan kru, koordinasi dengan kapal pendukung, dan uji tempur nyata. Korupsi di PLA (sembilan jenderal dipecat Oktober 2025) jadi hambatan internal. Namun, dengan anggaran militer US$230 miliar, China yakin capai superioritas regional.

Fujian bukan hanya senjata; ia simbol ambisi Xi untuk “kuasa maritim abad 21”. Saat PLAN mulai patroli ke timur Jepang dan Guam, dunia pantau: apakah ini awal dominasi Asia-Pasifik?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *