Petugas Penjara Ngaku Diancam Bantu 10 Napi Kabur dari New Orleans

JAKARTA, seriale-turcesti.biz – Pada Jumat dini hari, 16 Mei 2025, sepuluh narapidana berhasil melarikan diri dari penjara di New Orleans, Amerika Serikat, melalui dinding sel toilet. Insiden ini menarik perhatian setelah seorang petugas penjaga tahanan, Sterling Williams (33), ditangkap karena diduga membantu pelarian tersebut. Menurut pengakuannya, Williams terpaksa membantu karena mendapat ancaman dari para napi. Peristiwa ini memicu pertanyaan tentang keamanan penjara dan potensi keterlibatan pihak dalam.

Kronologi Pelarian

Menurut laporan kantor sheriff, para narapidana memulai pelarian mereka dengan merusak pintu geser sel hingga terlepas dari relnya. Mereka kemudian menjebol dinding sel toilet untuk keluar dari fasilitas penahanan. Otoritas setempat menduga pelarian ini tidak mungkin terjadi tanpa bantuan dari dalam, dan Sterling Williams menjadi tersangka utama. Beberapa napi yang kabur diketahui terlibat dalam kasus berat, termasuk pembunuhan, sehingga insiden ini dianggap sangat serius.

Hingga 17 Mei 2025 pagi, tujuh dari sepuluh narapidana masih buron, sementara tiga lainnya telah berhasil ditangkap kembali oleh pihak berwenang. Kepala Kepolisian New Orleans, Anne Kirkpatrick, menyebut insiden ini sebagai “pelanggaran keamanan yang memalukan” dan menegaskan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat.

Pengakuan Petugas Penjara

Sterling Williams, yang telah bekerja sebagai penjaga tahanan selama beberapa tahun, mengaku kepada pihak berwenang bahwa ia membantu para napi karena diancam. Meski rincian ancaman tersebut belum diungkap secara publik, Williams mengklaim bahwa ia berada di bawah tekanan besar yang membahayakan keselamatannya. Namun, pihak kepolisian masih menyelidiki kebenaran pengakuan ini, karena ada kemungkinan keterlibatan lebih dalam atau motif lain, seperti imbalan finansial.

Kasus seperti ini bukan yang pertama. Pada 2015, seorang pegawai penjara di LP Clinton, AS, juga ditangkap karena membantu pelarian narapidana dengan menyelundupkan alat-alat terlarang. Hal ini menunjukkan adanya kelemahan sistemik dalam pengawasan internal penjara.

Ejekan dari Para Napi

Menambah kontroversi, para narapidana yang kabur meninggalkan catatan ejekan bertuliskan “To Easy LoL” di lokasi pelarian. Pesan ini dianggap sebagai sindiran terhadap sistem keamanan penjara yang dianggap lemah. Catatan tersebut memicu kemarahan publik dan meningkatkan tekanan pada otoritas untuk segera menangkap pelaku yang masih buron.

Dampak dan Tindakan Kepolisian

Insiden ini telah memicu evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan penjara di New Orleans. Pihak berwenang kini memperketat pengawasan dan membentuk tim khusus untuk memburu tujuh narapidana yang masih dalam pelarian. Masyarakat diminta untuk melaporkan segala informasi terkait keberadaan para buronan, mengingat beberapa di antaranya dianggap berbahaya.

Selain itu, penyelidikan terhadap Sterling Williams terus berlanjut untuk menentukan apakah ada petugas lain yang terlibat atau apakah ancaman yang diklaim benar-benar terjadi. Hukuman bagi petugas yang membantu pelarian tahanan di AS bisa mencapai hingga 4 tahun penjara, tergantung pada tingkat keterlibatan dan motifnya.

Pelajaran dari Insiden

Kasus pelarian ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap petugas penjara dan sistem keamanan fasilitas tahanan. Kelemahan seperti pintu sel yang mudah dirusak atau potensi kolusi internal harus segera diatasi untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Di Indonesia sendiri, kasus serupa pernah terjadi, seperti pelarian 19 napi dari Lapas Kelas II B di Aceh Tenggara, yang juga menunjukkan perlunya reformasi sistem penjara.

Pelarian sepuluh narapidana dari penjara New Orleans, dengan dugaan keterlibatan petugas yang mengaku diancam, menjadi pengingat akan tantangan keamanan dalam sistem peradilan pidana. Sementara pengejaran terhadap para buronan terus berlangsung, kasus ini mendorong diskusi tentang bagaimana mencegah kolusi dan meningkatkan integritas di dalam institusi penjara. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang keamanan penjara atau kasus pelarian serupa di wilayah lain? Silakan beri tahu saya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *